Suara Bersama

Relawan Indonesia Berlayar ke Gaza Gabung Misi Flotilla

Jakarta – Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Muhammad Husein, resmi menjadi bagian dari delegasi Indonesia yang bergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) menuju Jalur Gaza. Ia menyusul Wanda Hamidah, yang lebih dulu bergabung dalam misi tersebut. Husein berangkat pada Kamis, 18 September 2025, dari Pelabuhan Gammart, Tunisia, menggunakan kapal observer bersama sejumlah aktivis internasional.

“Saya juga akan mewakili Indonesia dalam misi ini. Kita akan naik kapal bersama sejumlah aktivis dari lima negara. Ada Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, Inggris, dan Turki. Kita akan menaiki kapal observer,” ungkap Husein.

Kapal observer yang dinaiki Husein merupakan kapal terakhir yang berangkat dari pelabuhan tersebut dan membawa sejumlah anggota steering committee GSF.

Husein menjelaskan bahwa masih ada satu kapal lagi di pelabuhan lain di Tunisia yang berencana berangkat hari yang sama. Namun, keberangkatannya terhambat masalah teknis. Jika kapal tersebut dapat berlayar, maka total tiga relawan dari Indonesia akan tergabung dalam misi GSF 2025.

“Kemungkinan di kapal itu akan ada satu perwakilan dari Indonesia juga,” kata Husein.

Kapal observer tidak hanya ikut mengarungi misi kemanusiaan, tapi juga berfungsi sebagai pemantau independen, terutama jika terjadi intercept atau pencegatan dari angkatan laut Israel. Husein menegaskan bahwa kapal observer akan mendokumentasikan setiap pelanggaran yang terjadi untuk dijadikan bukti hukum internasional.

“Pencegatan berarti pelanggaran berat HAM internasional. Kalau semua kapal itu ditangkap dan tidak bisa membawa bukti, maka kapal observer ini yang akan mengumpulkan bukti-bukti tersebut,” jelas Husein.

Ia juga menyebut bahwa kapal observer ditempati oleh tokoh-tokoh berpengaruh dari berbagai negara yang dianggap memiliki posisi tawar diplomatik yang kuat.

Sebelum keberangkatan, Husein dilepas secara simbolis oleh relawan IGPC di pelabuhan dengan doa bersama. Kedutaan Besar RI di Tunisia, melalui Duta Besar Zuhairi Misrawi, mengonfirmasi bahwa pihaknya memberikan pendampingan penuh terhadap seluruh relawan Indonesia yang tergabung dalam misi ini.

“Keberangkatan tiga relawan Indonesia ke Gaza ini akan mendapatkan perlindungan dan perhatian penuh dari Pemerintah Indonesia,” tegas Dubes Zuhairi, atau yang akrab disapa Gus Mis.

Ia menambahkan bahwa KBRI Tunisia telah menjalin koordinasi lintas wilayah dengan perwakilan Indonesia di negara-negara yang akan dilewati armada GSF, seperti Italia, Siprus (Yunani), Yordania, dan Mesir.

Menanggapi kemungkinan pencegatan dari Israel, Gus Mis mengingatkan bahwa tindakan semacam itu akan melanggar hukum internasional.

“Sekarang tekanan dunia internasional terhadap Benjamin Netanyahu dan para pemimpin Israel makin keras. Mereka bertanggung jawab atas genosida dan kejahatan kemanusiaan di Gaza,” ujar Gus Mis. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two − 1 =