Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti harta kekayaan Wali Kota Prabumulih, Arlan, menyusul viralnya dugaan sikap arogan yang ditunjukkan terhadap seorang kepala sekolah.
Arlan diduga berupaya mencopot atau memindahkan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Isu ini menyita perhatian publik, terutama setelah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Arlan ikut disorot warganet.
KPK pun menyatakan akan melakukan penelusuran menyeluruh terhadap total harta kekayaan Arlan yang dilaporkan mencapai Rp17 miliar.
“Apakah yang disampaikan sudah sesuai, sudah benar, sudah lengkap atau belum. Nah itu yang nanti akan dicek dari pelaporan LHKPN yang bersangkutan,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/9).
Budi menegaskan bahwa LHKPN merupakan alat penting dalam mencegah praktik korupsi, karena memungkinkan masyarakat untuk ikut serta dalam proses pengawasan terhadap harta pejabat publik.
“Nah tentu LHKPN ini menjadi instrumen pencegahan korupsi yang efektif, karena dengan dibuka masyarakat bisa melihat, mengaksesnya secara terbuka, sehingga bisa melihat dan memantau secara langsung kepemilikan aset atau harta bagi para penyelenggara negara atau pejabat publik,” jelasnya.
Tak hanya menyangkut laporan kekayaan, KPK juga memberikan perhatian terhadap insiden yang terjadi di lingkungan sekolah terkait Arlan. Budi menambahkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tak sebatas pada tindakan hukum, tapi juga mencakup aspek edukasi, termasuk keteladanan dari pejabat negara.
“Ada sembilan nilai, kita ketahui salah satunya adalah nilai-nilai kesederhanaan. Nah tentu itu juga harus terus didorong dan diimplementasikan, termasuk di sekolah-sekolah,” imbuhnya.
Polemik ini bermula dari tersebarnya sebuah video perpisahan Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, dengan para siswanya. Dalam video yang viral di media sosial, Roni tampak menangis saat menyampaikan salam perpisahan.
Rekaman tersebut diunggah oleh sebuah akun Instagram lokal di Prabumulih pada Selasa, 16 September 2025. Banyak warganet merespons dengan empati, apalagi beredar informasi bahwa Roni akan dicopot karena menegur anak Wali Kota yang kedapatan membawa mobil ke lingkungan sekolah. Spekulasi pemecatan pun tak terhindarkan. (*)