Jakarta, Suarabersama.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) klarifikasi kabar mengenai adanya penambahan pasukan non-organik di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. Sebelumnya, isu peningkatan jumlah personel TNI di wilayah tersebut dikatakan menjadi alasan warga Kampung Jalai mulai mengungsi sejak 11 September 2025.
Kolonel Infanteri Candra Kurniawan, selaku Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, menepis kabar pengerahan pasukan tambahan.
“Tidak ada penambahan pasukan TNI, yang dilakukan selama ini adalah pergantian personel yang masa tugasnya sudah selesai, sehingga digantikan oleh yang baru,” ujar Candra kepada Tempo pada Minggu, 14 September 2025.
Lebih lanjut, Candra menyampaikan bahwa penempatan pasukan TNI di sejumlah pos selalu dilakukan secara terencana dan dikoordinasikan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, dan warga lokal.
“Tidak mungkin menempati tanpa izin, karena kehadiran TNI adalah untuk melindungi masyarakat. Kemanunggalan TNI dan rakyat diperlukan di mana pun berada dan bertugas,” ucapnya.
Ia juga menegaskan keberadaan pos TNI bertujuan untuk menciptakan rasa aman di kalangan warga sipil serta mendukung pembangunan di daerah rawan konflik.
“Seandainya ada pos dibangun di sekitar pemukiman, itu dengan pertimbangan prioritas untuk melindungi masyarakat,” lanjutnya.
Sebelumnya, laporan dari warga dan aktivis lokal menyebut adanya kedatangan pasukan TNI non-organik di Kampung Jalai pada 11 September 2025. Mereka disebut menempati sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dasar milik Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Jalai, rumah guru, hingga Gereja Katolik Jalai tanpa izin dari pihak pengelola. Warga juga mengungkapkan adanya rencana pembangunan pos baru di sekitar Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jalai. (*)