Suara Bersama

Qatar Balas Netanyahu: ‘Kami Tidak Akan Diam atas Ancaman Kedaulatan’

Jakarta, Suarabersama.com – Qatar melontarkan kecaman keras terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyusul pernyataannya yang menyebut Qatar sebagai negara yang “menampung kantor Hamas”. Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk “pengecut” dan “sembrono”, serta memperingatkan bahwa Netanyahu harus bertanggung jawab atas retorika berbahayanya.

“Kami mengutuk pernyataan sembrono Benjamin Netanyahu dan akan bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan dia bertanggung jawab,” tegas Kementerian Luar Negeri Qatar seperti dilansir Al Jazeera.

Pernyataan Netanyahu yang menyasar Qatar dinilai sebagai langkah ceroboh, terutama karena disertai ancaman eksplisit terhadap kedaulatan negara Teluk tersebut. Dalam pernyataan resminya, Kemenlu Qatar menyebut tudingan Netanyahu sebagai “upaya memalukan untuk membenarkan serangan pengecut terhadap wilayah Qatar”.

Qatar menjelaskan bahwa keberadaan kantor Hamas di Doha merupakan bagian dari proses mediasi internasional yang justru diminta oleh Amerika Serikat dan Israel sendiri. Netanyahu disebut sepenuhnya mengetahui peran vital kantor tersebut dalam keberhasilan sejumlah gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Negosiasi itu, menurut Qatar, berlangsung secara resmi dan transparan, dengan dukungan dari komunitas internasional, termasuk partisipasi langsung dari delegasi AS dan Israel.

Bukan Al-Qaeda, Bukan Terorisme: Qatar Tegaskan Mediasi Adalah Upaya Damai

Menyindir analogi yang digunakan Netanyahu, Kemenlu Qatar menyatakan bahwa situasi ini tidak bisa disamakan dengan perburuan Amerika Serikat terhadap al-Qaeda pasca serangan 11 September 2001. Tidak seperti al-Qaeda, keberadaan kantor Hamas di Doha adalah bagian dari proses negosiasi dan diplomasi, bukan bentuk dukungan terhadap terorisme.

“Serangan kepada Doha ini merupakan upaya baru yang menyedihkan untuk membenarkan tindakan pengkhianatan Benjamin Netanyahu,” ungkap pernyataan resmi Qatar.

Pemerintah Qatar juga menyoroti bahwa tidak ada satupun proses negosiasi internasional dengan al-Qaeda saat itu, sementara apa yang dilakukan Qatar justru sejalan dengan upaya internasional untuk menciptakan perdamaian kawasan.

Netanyahu Dianggap Gunakan Retorika Ekstrem Demi Kepentingan Politik

Qatar menyebut tidak terkejut dengan pernyataan Netanyahu, yang menurut mereka adalah upaya memainkan retorika ekstremis dan populis demi keuntungan elektoral. Netanyahu juga disebut sebagai sosok yang tengah menghadapi tekanan dari keadilan internasional dan terancam isolasi global.

“Kami tidak terkejut oleh pernyataan dari seorang Benjamin Netanyahu yang mengandalkan retorika ekstremis untuk memobilisasi suara elektoral, dicari oleh keadilan internasional, dan menghadapi sanksi yang semakin berat setiap hari.”

Terlepas dari tekanan dan provokasi tersebut, Qatar menegaskan komitmennya untuk tetap berperan sebagai mitra internasional yang aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan global.

Qatar akan terus memainkan perannya sebagai mitra internasional yang andal dan jujur dalam mendorong keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia.

Qatar juga menyatakan pihaknya siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi melindungi kedaulatannya, serta akan bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk memastikan bahwa Netanyahu dimintai pertanggungjawaban atas tindakan dan ucapannya.

Menutup pernyataannya, Kemenlu Qatar menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menolak retorika provokatif Netanyahu yang dinilai mengandung unsur Islamofobia dan berpotensi menghancurkan proses perdamaian. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × 3 =