Suara Bersama

Presiden ULMWP, Papua Barat siap pisah dari Indonesia yang sedang diambang keruntuhan

suarabersama.com-Presiden United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, menyatakan bahwa Papua Barat siap berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menurutnya sudah sekarat karena sedang berada diambang keruntuhan akibat gelombang aksi protes besar-besaran baik di Jakarta maupun berbagai daerah, ucapnya melalui pesan singkat, pada Selasa (02/09/2025).

Benny Wenda, menyoroti konflik saat kini tak hanya terjadi antara masyarakat dengan TNI, tetapi juga DPR yang disebut gagal sebagai representasi rakyat.  Aksi protes di Jakarta semakin meningkat juga dipicu insiden penembakan seorang sopir taksi oleh aparat Brimob. Dia juga mempertanyakan legitimasi pemerintah Indonesia yang telah menguasai Papua Barat yang sudah berlangsung selama enam dekade.

Benny Wenda, dalam pernyataannya, menilai situasi di Indonesia semakian tidak terkendali dengan terjadinya aksi demonstrasi besar-besaran untuk menentang korupsi, kesulitan ekonomi dan kekerasan aparat. “Papua Barat siap berpisah dari kerajaan yang sekarat ini,” ucapnya melalui pesan singkat.

Aksi penolakan juga berlangsung di Sorong terkait rencana pemindahan empat tahanan politik Papua ke Makassar.  Tindakan represif aparat Indonesia sudah lama dialami oleh masyarakat Papua Barat, termasuk peristiwa di Wamena tahun 2023 serta eksekusi terhadap sejumlah warga sipil, diantaranya Tobias Silak, Charles Kogoya, Yosia Keiya dan Ronaldus Duwitau seorang anak berusia 13 tahun.

Wenda, mendesak pemerintah Indonesia untuk membebaskan aktivis yakni Sayang Mandabayan bersama suaminya, Yan Manggaprouw, serta belasan aktivis lain yang ditangkap.  Dia juga menuding Presiden Prabowo Subianto mempercepat kerusakan lingkungan dan sosial di Papua melalui program transmigrasi, militerisasi serta pembangunan industri di Merauke, Raja Ampat dan Intan Jaya.

“Ia baru setahun berkuasa, tetapi Indonesia sudah berada di ambang kehancuran,” ucap Wenda.  Meski dia mendukung aksi protes anti-pemerintah di Indonesia, tetapi dia menegaskan perjuangan rakyat Papua Barat berbeda.  “Kami berjuang untuk pembebasan Papua Barat, bukan memperbaiki demokrasi Indonesia,” pungkasnya.

Wenda juga mangharapkan dukungan dari Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dan Melanesian Spearhead Group (MSG) untuk memberikan jaminan keselamatan bagi rakyat Papua Barat.  “Kami bangsa Melanesia dan Pasifik, demi keamanan kami membutuhkan suara di forum-forum politik tersebut,” harapnya.

“ULMWP siap mengambil alih kepemimpinan ketika penjajah pergi. Rakyat Papua Barat siap mengurus urusannya sendiri,” tegasnya. Wenda meminta rakyat Papua Barat yang ada di Jakarta maupun daerah lain bersiap untuk kembali ke tanah Papua. Ia mencontohkan terjadinya aksi reformasi 1998 yang menggulingkan Presiden Soeharto sehingga membuka jalan untuk kemerdekaan Timor Leste.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + 19 =