Jakarta, Suarabersama.com – Ribuan pekerja dari berbagai daerah di Indonesia turun ke jalan pada Kamis (28/8/2025) dalam aksi unjuk rasa besar-besaran yang dipimpin Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Aksi ini juga mendapat dukungan dari sejumlah koalisi serikat pekerja di seluruh Tanah Air.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menegaskan terdapat enam tuntutan utama yang akan disuarakan dalam demo buruh kali ini. Tuntutan tersebut antara lain:
-
Menghapus sistem outsourcing.
-
Menolak kebijakan upah murah.
-
Menuntut kenaikan upah minimum 2026 sebesar 8,5–10,5 persen.
-
Mendesak pencabutan PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang aturan outsourcing.
-
Meminta pemerintah menghentikan gelombang PHK dengan membentuk satgas khusus.
-
Melaksanakan reformasi pajak, termasuk menaikkan PTKP dari Rp4,5 juta menjadi Rp7,5 juta per bulan.
Selain soal ketenagakerjaan, Said Iqbal juga menyoroti pentingnya keadilan dalam sistem perpajakan nasional.
Aksi massa buruh di Jakarta dipusatkan di dua titik utama, yakni Gedung DPR RI di Senayan dan Istana Kepresidenan Jakarta. Ribuan buruh diperkirakan datang melalui berbagai jalur utama. Dari Cikarang massa masuk melalui tol menuju DPR RI, dari Cikupa–Balaraja melalui tol arah Jakarta, dari Bogor–Depok lewat Jalan Raya Bogor, serta dari Pulo Gadung–Sunter melalui jalan arteri menuju Senayan.
Tidak hanya di Jakarta, aksi serupa juga digelar serentak di sejumlah kawasan industri besar di Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, dan wilayah Jawa Barat lainnya. Demonstrasi buruh juga berlangsung di berbagai daerah, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Medan, Batam, Palembang, Lampung, Gorontalo, Makassar, Banjarmasin, Ambon, Ternate, hingga Jayapura.
Dengan mobilisasi besar-besaran ini, Partai Buruh dan KSPI berharap pemerintah serta DPR RI dapat segera merespons tuntutan para pekerja yang dinilai krusial untuk perlindungan tenaga kerja nasional.
(HP)
