Jakarta, Suarabersama.com – Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yoseph Falentinus Delasalle Kebo buka suara usai insiden penembakan terhadap warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, di perbatasan Indonesia –Timor Leste. Penembakan diduga dilakukan oleh polisi perbatasan Timor Leste, Unidade Patrullamentu Fronteira (UPF).
Bupati Yoseph menegaskan bahwa insiden ini dipicu oleh pelanggaran kesepakatan. Timor Leste sebelumnya telah diminta tidak melakukan pemasangan patok di wilayah yang masih berstatus quo, yakni di sekitar patok 36 Desa Inbate yang berbatasan dengan Distrik Oecusse.
“Peristiwa itu terjadi karena pihak UPF Timor Leste tidak mengikuti kesepakatan. Padahal, wilayah tersebut masih menunggu keputusan pemerintah pusat,” kata Yoseph, Senin (25/8).
Namun pada Minggu (24/8), aparat UPF tetap melakukan pemasangan patok. Warga yang menolak kemudian melakukan protes sehingga memicu keributan. Situasi memanas membuat anggota UPF melepaskan enam kali tembakan peringatan, yang salah satunya mengenai bahu kanan warga Desa Inbate bernama Paulus Oki (58).
Korban segera dibawa ke RSUD Kefamenanu dan masih menjalani perawatan medis.
Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, menyebut kondisi di lokasi kini kondusif. Warga yang terlibat keributan sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Ia menegaskan penyebab konflik adalah upaya aparat Timor Leste membangun patok batas yang diduga masuk ke wilayah Republik Indonesia.
Dari hasil pemeriksaan, penembakan dilakukan oleh tujuh anggota UPF Timor Leste yang berada di lokasi.
(HP)



