Suara Bersama

Wamen Ribka Haluk: Rumah untuk Papua, Bukan Kepentingan Politik

Jakarta, Suarabersama.com – Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, menyampaikan bahwa pembangunan 2.200 unit rumah di wilayah Papua Pegunungan diyakini mampu mendorong pemberdayaan masyarakat, terutama bagi Orang Asli Papua (OAP).

Menurut Ribka, proyek pembangunan rumah ini melibatkan partisipasi pengusaha lokal Papua guna memberdayakan putra-putri daerah. “Itu diperuntukkan oleh pengusaha Orang Asli Papua. Jadi, anak-anak Papua bagaimana bisa bertumbuh, jadi pemberdayaan,” kata Ribka dalam keterangannya, Kamis.

Ia menambahkan bahwa tata cara pelaksanaan proyek perumahan ini telah disesuaikan dengan mekanisme yang berlaku, termasuk kelengkapan dokumen dan persyaratan dalam proses lelang.

Dalam hal kendala teknis di lapangan, Ribka menuturkan bahwa pemerintah telah melakukan langkah mitigasi. Tim dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman telah turun langsung guna melakukan pemetaan serta inventarisasi permasalahan dan karakteristik tiap daerah.

“Sudah diketahui sedikitnya beberapa masalah dan karakteristik daerah-wilayah masing-masing, dilakukanlah mitigasi, bagaimana caranya melakukan penanganan terhadap masalah-masalah yang ada di masing-masing kabupaten,” ujarnya.

Ribka juga menekankan pentingnya pembangunan rumah yang disertai fasilitas dasar penunjang seperti sanitasi air bersih, toilet, dapur, dan jaringan listrik.

Ia berharap program dari kementerian lain juga dapat bersinergi, termasuk dalam bentuk bantuan sosial, sektor pertanian, perikanan, hingga upaya pengembangan rumah sehat.

“Jadi, arahan dari Bapak Presiden kan 3T kita mulai dari daerah dari perdesaanlah seperti itu, dan ada koperasi desa juga akan masuk. Apalagi kalau rumahnya sudah bagus juga di desa, ini luar biasa,” tuturnya.

Program pembangunan 2.200 rumah ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Ribka menegaskan bahwa proyek ini bukan untuk kepentingan politik, melainkan semata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

“Kita di Papua mulai dari Papua Pegunungan ini, kalau sudah bagus pilot project-nya sudah bagus, Papua lain juga pasti akan bisa kita lakukan. Ini karena kementerian baru juga, kemudian ini quick win dari Bapak Presiden, ini sesuatu yang harus dikerjakan cepat, maka ini kita bentuk timnya cukup besar,” tuturnya.(*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × 4 =