Jakarta, Suarabersama.com – Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menyatakan dukungannya terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang memperkuat sistem pertahanan dengan membentuk komando daerah militer (Kodam) baru serta menambah komando daerah Angkatan Laut (Kodal) dan Angkatan Udara (Kodau).
Menurutnya, penguatan pertahanan harus dimulai dari wilayah-wilayah sebagai ujung tombak keamanan nasional. “Keamanan nasional berakar dari stabilitas keamanan di daerah. DPD RI akan terus mengawal agar seluruh provinsi, kabupaten, dan kota mendapat perhatian yang adil dalam pembangunan infrastruktur pertahanan,” ujar Sultan dalam keterangan pers, Senin (11/8/2025).
Ia juga menyoroti sebagian besar kekayaan alam Indonesia tersebar di daerah, sehingga perlu perlindungan ekstra melalui sistem pertahanan yang kuat. “Ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan militer yang tangguh agar Indonesia tak dianggap remeh,” lanjut senator asal Bengkulu tersebut.
Secara khusus, Sultan menyinggung pentingnya kesiapan pertahanan di kawasan pesisir barat Sumatera, khususnya Bengkulu yang berada di jalur strategis Samudra Hindia. Wilayah tersebut kini berada di bawah pengawasan Kodam XXI/Raden Inten yang dipimpin Mayjen TNI Kristomei Sianturi.
“Sebagai gerbang Samudra Hindia, Bengkulu harus dilindungi dengan kesiapan strategis. Saya ingin memastikan bahwa kepentingan daerah diperhatikan,” tegasnya.
Sultan juga mengangkat kembali pesan Presiden Prabowo tentang pentingnya memperkuat semangat pertahanan rakyat semesta, di mana semua elemen masyarakat terlibat aktif dalam menjaga kedaulatan negara. Menurutnya, konsep ini sejalan dengan fungsi DPD RI sebagai representasi daerah.
“Kita bangsa damai, tapi bukan berarti lemah. Presiden telah menegaskan bahwa sejengkal tanah pun tak boleh diganggu. Seluruh elemen harus bersatu mempertahankan NKRI,” kata Sultan, yang pernah menjabat Wakil Gubernur Bengkulu 2013–2015.
Ia pun menekankan pertahanan bukan hanya soal kekuatan militer, tetapi juga mencakup keamanan sosial, ekonomi mandiri, dan kesiapsiagaan masyarakat di seluruh Indonesia.
“Sebagai senator, saya berkewajiban memastikan bahwa distribusi anggaran, pembangunan infrastruktur pertahanan, dan pelatihan masyarakat merata di seluruh wilayah. Tidak boleh ada daerah yang terpinggirkan,” tuturnya.
Presiden Prabowo sebelumnya meresmikan enam Kodam baru, yaitu:
– Kodam XIX/Tuanku Tambusai
– Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol
– Kodam XXI/Raden Inten
– Kodam XXII/Tambun Bungai
– Kodam XXIII/Palaka Wira
– Kodam XXIV/Mandala Trikora
Peresmian dilakukan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatsus Kopassus, Batujajar, Jawa Barat, pada Minggu (10/8/2025). Selain itu, Prabowo juga meresmikan:14 Kodal, 3 Kodaum, 1 Komando Operasi Udara, 6 Grup Kopassus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan dan sejumlah satuan tempur dan pendukung lainnya
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembentukan satuan-satuan baru ini merupakan bagian dari strategi besar untuk memperkuat pertahanan nasional di tengah dinamika global yang sarat konflik.
“Indonesia tidak berpihak ke blok mana pun. Namun untuk menjaga posisi itu, kita harus punya pertahanan yang sangat kuat,” kata Prabowo.
(*)



