Suara Bersama

Satgas Habema berhasil lumpuhkan dua TPNPB-OPM, satu diantaranya wakil Panglima Kodap XII Lanny Jaya

suarabersama.com-Komando Operasi (Koops) Habema berhasil lumpuhkan dua anggota TPNPB-OPM salah satu diantaranya Wakil Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap XII/Lanny Jaya, dalam operasi penindakan pada Selasa sore, (05/08/2025).  Dalam operasi penindakan tersebut pihak TNI dari Satgas Habema berhasil menembak mati dua anggota TPNPB-OPM, salah satunya Wakil Panglima TPNPB-OPM Kodap XII Lanny Jaya yakni Mayer Wenda alias Kuloi Wonda.

Dua anggota TPNPB-OPM yakni Mayer Wenda alias Kuloi Wonda dan adiknya Dani Wenda berhasil dilumpuhkan TNI dari Koops Habema dalam operasi penindakan di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada Selasa (05/08/2025) sore.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan bahwa Mayer Wenda alias Kuloi Wonda diketahui sebagai Wakil Panglima TPNPB-OPM Kodap XII Lanny Jaya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) paling dicari pihak Polres Lanny Jaya maupun Polda Papua.

Dalam operasi tersebut Satgas Habema kontak tembak dengan Mayer Wenda bersama adiknya yang menyebabkan keduanya tewas di tempat. Operasi penindakan yang dilakukan secara tegas dan terukur selain menewaskan keduanya. Kedua jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Wamena untuk dilakukan proses lebih lanjut dan dalam penanganannya telah dilakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Lucky, keberhasilan yang dicapai merupakan wujud komitmen Koops Habema dalam menciptakan kedamaian serta rasa aman bagi masyarakat khususnya menjelang perayaan Kemerdekaan ke-80 RI. Tindakan tegas terhadap kelompok bersenjata dilakukan sesuai prosedur hukum dan hanya dilakukan terhadap pihak-pihak yang melakukan perlawanan atau mengancam keselamatan masyarakat maupun aparat keamanan. “Keamanan masyarakat Papua adalah prioritas kami. Setiap ancaman akan ditindak tegas demi menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Barang bukti yang berhasil disita Satgas Habema dari tempat kejadian yakni satu pucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, dua unit telepon genggam, uang tunai Rp 65 ribu, serta satu buah dompet.

Mayer Wenda diduga terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan di wilayah Papua, antara lain penyerangan Mapolsek Pirime pada tahun 2012, pembunuhan terhadap anggota Polri di Tolikara tahun 2012, serta penghadangan dan penembakan terhadap aparat keamanan di Kabupaten Lanny Jaya pada tahun 2014.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × four =