Suara Bersama

Tolak Tarif Naik 15%, Ojol dan Kurir Demo Besar-besaran di Depan Istana Hari Ini

Jakarta, Suarabersama.com – Massa pengemudi transportasi daring atau ojek online (ojol) serta kurir daring yang mengatasnamakan diri sebagai korban aplikator, berencana melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka pada hari ini, Senin (21/7) pukul 13.00 WIB.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa aksi kali ini akan berlangsung lebih besar dibandingkan demo sebelumnya. Ia mengklaim jumlah massa yang akan turun mencapai 50 ribu orang.

“Sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online atas tidak tegas dan tidak responsifnya Kementerian Perhubungan serta Menteri Perhubungan yang membiarkan persoalan tuntutan aksi sebelumnya secara berlarut-larut,” kata Igun di Jakarta, Minggu (20/7).

Selain berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, aksi juga akan berlangsung di sekitar gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Igun menjelaskan bahwa demo ini dipicu oleh keputusan pemerintah yang dianggap kontraproduktif, yakni menaikkan tarif ojol hingga 15 persen.

“Patut dipertanyakan pemerintah saat ini pro kepada rakyat atau pro kepada pebisnis aplikator sehingga lima tuntutan dasar dari para pengemudi diabaikan berlarut-larut,” ujarnya.

Beberapa tuntutan yang diajukan dalam demonstrasi yang dinamai “Aksi 217 Istana” di antaranya adalah meminta pemerintah segera menghadirkan undang-undang khusus transportasi online serta membuat regulasi tarif untuk layanan antar dan makanan.

Tuntutan lain mencakup audit investigatif terhadap aplikator dan penghapusan fitur multi order atau pesanan dalam satu transaksi.

Igun menyatakan bahwa peserta aksi bukan hanya para pengemudi online, melainkan juga kelompok pengguna transportasi online seperti pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar, masyarakat umum, dan pelaku UMKM.

“Semua kelompok ini akan bersatu pada Aksi 217, jadi tidak hanya pengemudi online yang akan turun ke jalan melakukan aksi kepung Istana Presiden pada Senin 21 Juli 2025,” katanya.

Mengenai bentuk aksi, Igun menambahkan bahwa peserta diminta mematikan aplikasi atau melakukan off bid massal.

Ia memperingatkan bahwa unjuk rasa ini akan berlanjut hingga akhir tahun jika pemerintah tidak menanggapi tuntutan mereka.

“Selama Menteri Perhubungan serta Presiden tidak menanggapi tuntutan kami maka Aksi 217 bukan aksi terakhir, Agustus hingga Desember 2025 kami akan turun aksi massa secara bergelombang di seluruh Indonesia dengan berbagai aliansi pengemudi online se-Nusantara,”
ujarnya.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan akan melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan apabila jumlah massa bertambah besar.

“Namun sekira jumlahnya banyak maka akan kami rekayasa akses Jalan Merdeka Selatan,”ujarnya kepada wartawan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 19 =