Jakarta, Suarabersama.com – Pegiat lingkungan dari Mandala Fondation menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah tegas Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan tim gabungan dalam menindak kasus perambahan kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Ketua Mandala Fondation Nusantara, Tommy Fredy Simanungkalit, memuji penangkapan dua pria berinisial N dan D yang diduga kuat menjadi dalang pembukaan lahan sawit ilegal seluas 401 hektare di wilayah Desa Segati, Kecamatan Langgam.
“Kami apresiasi Polda Riau dan tim gabungan. Informasi yang kami terima, dua cukong N dan D telah ditangkap. Mereka diduga menjadikan kawasan konservasi sebagai kebun sawit. Ini langkah penting dalam melindungi habitat Gajah Sumatera,” ujar Tommy, Jumat (27/6/2025).
Tommy menilai bahwa tindakan tersebut menjadi bukti keseriusan aparat dalam menjaga dan memulihkan ekosistem TNTN yang kian tergerus oleh praktik ilegal. Tak hanya itu, Tommy turut menyoroti sisi kemanusiaan Irjen Herry, khususnya dalam pengasuhan dua anak gajah bernama Domang dan Tari yang menjadi simbol kepedulian terhadap kelestarian satwa liar.
“Gajah tak bisa bersuara di media, mereka tak bisa menulis keluh kesah. Maka kita yang hidup dan punya suara harus menjadi juru bicara mereka,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tommy juga mengapresiasi dukungan Kapolda terhadap Satgas Penanganan Konflik Horizontal (PKH) yang kini dipimpin oleh Dodi. Ia menilai gerakan “Salam Lestari” yang digaungkan sebagai simbol komitmen pelestarian lingkungan dapat menjadi energi baru untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Dalam pernyataannya, Tommy menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi TNTN yang terus menyusut akibat konversi lahan menjadi perkebunan sawit. Ia menekankan bahwa kawasan konservasi seperti TNTN merupakan benteng terakhir bagi satwa liar dan tidak boleh dibiarkan dirusak.
“Hutan itu penting sebagai benteng alami kawasan inti suaka margasatwa. Jangan dibiarkan digarap jadi kebun sawit. Itu jelas dilarang. Jika ini terus dibiarkan, perambahan akan menghancurkan masa depan lingkungan. Para cukong harus ditindak tegas,” pungkasnya.
Tommy mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk terus konsisten dalam menegakkan hukum lingkungan sebagai pijakan menyelamatkan ekosistem bagi generasi mendatang.
(HP)