suarabersama.com– Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui bahwa kelompoknya yang melakukan penembakan personel Kodim 1715/Yahukimo.
Berdasarkan keterangan dari juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, bahwa penembakan pada Senin (16/06/2025) itu dilakukan oleh anggota OPM Kodap XVI Yahukimo. ”Bahwa pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo telah melakukan penembakan terhadap pasukan keamanan Indonesia serta agen intelijen militer pemerintah Indonesia,” kata Sebby.
Sebby mengatakan, aksi OPM dilakukan di dua lokasi yang berbeda. Yaitu aksi di jembatan Kali Biru, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo yang menyebabkan personel Kodim Yahukimo Serka Segar Mulyana meninggal dunia. Kemudian aksi di tempat lain yang wilayah Dekai. Mereka mengaku bahwa kedua aksi tersebut sudah direncanakan oleh TPNPB-OPM. ”Kami siap bertanggung jawab atas penembakan tersebut,” Ujar Sebby Sambom melalui rilis resmi.
Sebby juga menyatakan serangan itu merupakan bagian dari operasi yang telah direncanakan oleh TPNPB Kodap XVI Yahukimo, sebagai bagian dari perjuangan bersenjata yang terus berlangsung di tanah Papua. Ia juga menyampaikan pesan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bahwa perang yang dilakukan oleh TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di seluruh wilayah Papua akan terus berlangsung hingga pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.
“Jika pemerintah Indonesia ingin mengakhiri konflik di Papua, TPNPB-OPM meminta agar Presiden Prabowo segera membuka ruang perundingan internasional dengan fasilitasi pihak ketiga yang netral,” ucapnya.
Pada Senin (16/06/2025) bertempat di sekitar jembatan Kali Biru, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo seorang personel Kodim 1715/Yahukimo bernama Serka Segar Mulyana menjadi korban aksi penembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok TPNPB-OPM. Korban gugur mengalami luka tembak pada bagian dada dan luka bacok lainnya.