Suara Bersama

Konflik Israel-Iran Memanas, China dan AS Sampaikan Reaksi Tegas

Jakarta, Suarabersama – Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat hingga hari ketiga sejak pecahnya serangan besar-besaran pada Jumat (13/6/2025). Israel melancarkan serangan udara terhadap lebih dari 200 sasaran nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran, memicu respons balasan dari Teheran dalam bentuk serangan rudal dan drone ke wilayah Israel pada malam harinya dan Sabtu pagi.

Israel kembali membalas dengan menyerang sistem pertahanan udara Iran dan lokasi peluncuran rudal dalam upaya melemahkan kekuatan militer negara tersebut. Aksi saling serang ini telah menyebabkan korban di kedua belah pihak dan memicu perhatian serta keprihatinan dari komunitas internasional.

China: Serangan Israel Langgar Kedaulatan Iran

Pemerintah China mengutuk keras tindakan Israel yang dianggap melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Iran. Pernyataan ini disampaikan oleh perwakilan China dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB. Pemerintah Tiongkok menegaskan bahwa peningkatan konflik tidak akan menguntungkan siapa pun dan meminta Israel untuk menghentikan semua tindakan militer yang berisiko memperluas ketegangan.

Sebagai tindak lanjut, Menteri Luar Negeri China melakukan panggilan langsung dengan Menteri Luar Negeri Israel dan Iran. Dalam percakapan tersebut, China menyuarakan penolakan terhadap kekerasan dan menekankan pentingnya solusi diplomatik untuk mengatasi ketegangan di Timur Tengah, termasuk isu program nuklir Iran. China menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan Iran dan memperingatkan bahaya dari eskalasi militer yang bisa berdampak global.

AS: Serukan Penghentian Perang dan Hindari Keterlibatan

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat menyatakan bahwa konflik antara Israel dan Iran harus segera dihentikan. Dalam komunikasi langsung dengan Presiden Rusia, keduanya sepakat bahwa eskalasi lebih lanjut harus dicegah.

Presiden AS menegaskan bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan meminta agar Iran tidak menyeret Amerika ke dalam konflik tersebut. Ia juga mengingatkan bahwa bila AS diserang dalam bentuk apa pun, tanggapan militer akan sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Meski demikian, Presiden AS juga menyampaikan bahwa solusi damai tetap memungkinkan dan menyarankan kesepakatan politik antara kedua negara sebagai jalan keluar dari pertumpahan darah yang sedang berlangsung.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × one =