Suara Bersama

MUI Tolak Konten AI ‘Neraka’ yang Dinilai Cederai Keimanan

Jakarta, Suarabersama.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras kemunculan konten video bertema “Hari Pertama Masuk Neraka” dan “Hari Kedua di Neraka” yang ramai beredar di YouTube. Konten berbasis kecerdasan buatan (AI) itu dinilai menodai kesucian ajaran agama dan berpotensi merusak akidah umat, khususnya generasi muda.

Ketua MUI Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan, Utang Ranuwijaya, menilai isi cerita dalam video tersebut sebagai pendangkalan akidah Islam. Ia menyoroti cara video tersebut menggambarkan kehidupan di neraka dengan unsur bercanda, yang disebut bertentangan dengan nilai-nilai keimanan terhadap hal-hal gaib.

“Dalam ajaran Islam, api neraka bukanlah sesuatu yang bisa disederhanakan atau dijadikan bahan candaan. Ini perbuatan yang menyesatkan dan menodai ajaran agama,” ujar Utang, Selasa (10/7).

Ia menjelaskan bahwa keberadaan neraka merupakan bagian dari alam gaib yang tidak dapat digambarkan secara kasat mata atau dibayangkan dengan logika duniawi. “Sebagaimana hadis Qudsi menyebut, neraka adalah sesuatu yang tak bisa dilihat mata, didengar telinga, atau terlintas dalam hati manusia,” katanya.

Utang menyebut video tersebut merusak kesakralan ajaran agama, karena menggambarkan neraka sebagai tempat yang bisa ‘dinikmati’ dan dijadikan objek hiburan. “Kalimat seperti ‘mandi lava’ atau ‘liburan di neraka’ dalam video itu jelas mendegradasi makna iman kepada hari akhir,” ujarnya.

Atas dasar itu, Utang meminta agar pihak pembuat konten segera menarik (take down) video tersebut dari peredaran. Ia juga mendorong aparat penegak hukum untuk menindak pelaku berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Ini bisa dikenakan pasal dalam UU ITE, UU PNPS No. 1 Tahun 1965, hingga KUHP pasal 156a tentang penodaan agama,” tegasnya.

MUI juga mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, untuk tidak menonton atau menyebarkan konten tersebut. Ia menegaskan bahwa kemuliaan agama harus dijaga dari bentuk penyimpangan, terlebih yang memanfaatkan teknologi seperti AI untuk membuat narasi menyesatkan.

Sebagai informasi, konten video AI yang dipermasalahkan menampilkan simulasi seseorang yang berada di neraka, lengkap dengan narasi bercanda seperti “mandi lava” dan “liburan di neraka”. Dua video itu berdurasi masing-masing 9 detik dan 41 detik, diunggah oleh akun YouTube yang belum diketahui identitasnya secara resmi.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − nine =