Jakarta – Meningkatnya kasus Covid-19 di kawasan Asia Tenggara sejak awal Mei 2025 menjadi sinyal bagi semua pihak untuk kembali meningkatkan kewaspadaan. Meski pandemi telah berlalu, virus ini belum sepenuhnya hilang dan tetap berpotensi memunculkan varian baru.
Malaysia menjadi negara pertama yang secara terbuka mengumumkan lonjakan kasus aktif. Meskipun belum ada laporan kematian, peningkatan jumlah pasien cukup untuk mendorong pemerintah mereka mengaktifkan langkah mitigasi dini.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan. Rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan diminta meningkatkan kesiapan terhadap potensi lonjakan pasien.
Selain itu, masyarakat kembali diminta disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama di ruang-ruang publik yang padat aktivitas. Pemerintah juga memperluas program vaksinasi booster, dengan prioritas pada kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.
Virus Covid-19, seperti halnya virus lainnya, bisa terus bermutasi. Oleh karena itu, antisipasi harus dilakukan meski situasi tampak terkendali. Kewaspadaan publik menjadi kunci untuk mencegah risiko gelombang baru.
Waspada bukan berarti panik, tapi menjaga pola hidup sehat dan mengikuti anjuran medis demi keamanan bersama. Masyarakat diimbau belajar dari pengalaman masa lalu dan tidak lengah saat kondisi tampak membaik.
Kita telah melewati pandemi dengan penuh perjuangan. Kini saatnya menjaga agar capaian tersebut tidak sia-sia dengan tetap bersikap bijak dan sigap.