Jakarta – Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan ringan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Selasa (20/5). Di pasar spot pagi ini, rupiah tercatat naik 20 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp16.411 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini terjadi di tengah pergerakan beragam mata uang kawasan Asia. Baht Thailand dan won Korea Selatan masing-masing turun tipis 0,05 persen. Sementara itu, yen Jepang dan ringgit Malaysia berhasil menguat sebesar 0,04 persen.
Sementara dari mata uang negara maju, pergerakan juga terpantau variatif. Poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, namun dolar Australia dan dolar Kanada masing-masing melemah 0,01 persen dan 0,07 persen.
Analis pasar keuangan, Lukman Leong, menyampaikan bahwa meski rupiah sempat menguat, tekanan eksternal masih menjadi perhatian utama. Ia menyoroti pernyataan bernada hawkish dari sejumlah pejabat The Fed yang mendorong penguatan dolar AS secara global.
“Rupiah masih berpotensi bergerak konsolidatif, dengan kecenderungan pelemahan terbatas seiring kekhawatiran pasar terhadap isu defisit fiskal AS,” jelas Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Untuk hari ini, rupiah diprediksi akan bergerak dalam kisaran Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS, dengan pelaku pasar mencermati sentimen global yang masih cukup dinamis.



