Timika, — Pemerintah Provinsi Papua Tengah menyampaikan harapan besar kepada Uskup baru Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA, agar mampu mempererat semangat kebersamaan dan memperkuat kerukunan antarwarga di wilayah tersebut.
Harapan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, saat menghadiri Misa Pentahbisan Uskup Bernardus di Gereja Katedral Tiga Raja, Timika. Ia menyoroti kompleksitas wilayah Keuskupan Timika yang membentang dari wilayah pesisir hingga pegunungan dengan keanekaragaman suku, bahasa, serta tradisi masyarakat yang sangat beragam.
“Keberagaman ini menjadi tantangan dalam pelayanan, namun juga menjadi kekuatan besar jika disatukan dalam semangat kebersamaan,” ungkap Gubernur Meki.
Ia berharap agar Uskup Bernardus dapat berperan sebagai pemimpin rohani yang mampu menjembatani perbedaan dan membina harmoni di tengah masyarakat, khususnya di delapan kabupaten yang berada dalam wilayah Keuskupan Timika.
Mengangkat moto pentahbisan “Aku adalah Pintu”, Gubernur Meki menegaskan harapan agar Uskup Bernardus menjadi pintu menuju keselamatan—baik dalam bidang spiritual, pendidikan, ekonomi, maupun dalam membangun perdamaian, terutama di wilayah-wilayah yang masih terdampak konflik.
“Kami melihat kehadiran Uskup Bernardus sebagai simbol pemersatu, pembawa ketenangan, dan penyemangat bagi masyarakat dari berbagai latar belakang,” tambahnya.
Gubernur juga mengapresiasi pengangkatan Mgr. Bernardus yang merupakan putra asli Papua. Ia menilai hal ini sebagai langkah penting dalam mendorong kepemimpinan lokal yang mampu memahami secara mendalam konteks sosial dan budaya masyarakat setempat.
Pentahbisan Uskup Bernardus dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, dan dihadiri oleh berbagai tokoh gereja dan masyarakat, serta diwarnai dengan penyambutan adat dari Suku Kamoro sebagai bentuk penghormatan atas peristiwa bersejarah tersebut.



