Suara Bersama

Industri Media Dihantam Gelombang PHK, Ini Pandangan Praktisi Media

Jakarta, Suarabersama – Industri media Indonesia sedang menghadapi krisis besar akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di berbagai perusahaan media. Data terbaru menunjukkan bahwa ribuan pekerja media, termasuk jurnalis, terpaksa kehilangan pekerjaan dalam beberapa bulan terakhir. Fenomena ini semakin menggambarkan dampak dari disrupsi digital dan perubahan pola konsumsi informasi yang semakin mengarah ke platform digital.

Faktor Penyebab PHK Massal

Menurut sejumlah praktisi media, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya PHK massal di sektor media:

  1. Dominasi Platform Digital
    Salah satu faktor terbesar adalah dominasi platform digital global yang kini menguasai sekitar 75% pasar iklan digital di Indonesia. Hal ini menyebabkan perusahaan media konvensional kesulitan bersaing dalam mendapatkan pendapatan iklan yang sebelumnya menjadi andalan mereka.

  2. Perubahan Perilaku Konsumen
    Dengan semakin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap platform digital, jumlah pembaca media massa konvensional, seperti surat kabar dan televisi, terus menurun. Konsumen lebih memilih mengakses informasi melalui platform online yang lebih cepat dan praktis.

  3. Kondisi Ekonomi yang Tidak Stabil
    Pandemi COVID-19 turut memperburuk kondisi ekonomi, yang membuat banyak perusahaan media harus melakukan efisiensi dan pengurangan karyawan untuk bertahan di tengah kesulitan finansial. Tekanan ekonomi yang berkelanjutan semakin memperburuk situasi.

Upaya Menjaga Kelangsungan Industri Media

Dalam menghadapi krisis ini, sejumlah upaya dilakukan oleh berbagai pihak untuk menjaga kelangsungan industri media dan melindungi para pekerja. Di antaranya:

  • Regulasi untuk Platform Digital
    Praktisi media mendesak pemerintah untuk mengeluarkan regulasi yang lebih ketat terhadap platform digital besar yang menguasai pasar iklan. Dengan adanya peraturan tersebut, diharapkan ada pembagian yang lebih adil dalam pendapatan iklan antara platform digital dan media konvensional.

  • Sertifikasi dan Verifikasi Perusahaan Media
    Untuk menjaga keberlanjutan kualitas dan ketenagakerjaan, perusahaan media perlu menjalani verifikasi dan sertifikasi yang memastikan mereka memenuhi standar ketenagakerjaan dan memberikan perlindungan bagi para pekerja.

  • Dukungan bagi Pekerja yang Terdampak
    Berbagai lembaga dan organisasi profesi memberikan dukungan kepada pekerja media yang terdampak PHK melalui program pelatihan ulang dan akses ke peluang pekerjaan baru.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Meskipun berbagai langkah telah diambil, industri media Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan berat, antara lain:

  • Ketidakpastian Ekonomi
    Keadaan ekonomi yang tidak stabil tetap menjadi kendala utama bagi perusahaan media untuk bertahan dan berkembang. Perusahaan media harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan perilaku konsumen.

  • Persaingan Ketat dengan Platform Digital
    Perusahaan media terus berhadapan dengan persaingan yang ketat dari platform digital yang lebih fleksibel dan lebih mengerti selera konsumen. Hal ini membuat pendapatan media konvensional terus menurun.

  • Perlindungan Pekerja Media
    Banyak pekerja media yang belum mendapatkan perlindungan yang memadai, baik dalam aspek ketenagakerjaan maupun keselamatan kerja, yang harus segera diperhatikan.

Kesimpulan

Industri media Indonesia saat ini sedang berada di persimpangan jalan. Untuk bisa bertahan, perusahaan media perlu melakukan inovasi dan adaptasi, sementara pemerintah dan semua pihak terkait harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung keberlangsungan dan kesejahteraan pekerja media. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, diharapkan industri media Indonesia dapat pulih dan berkembang meski di tengah tantangan besar.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 + ten =