Jakarta, Suarabersama – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kembali menunjukkan komitmennya terhadap kedaulatan negara dan penghormatan terhadap aparat negara. Dalam sebuah pernyataan tegas, Gatot menanggapi aksi organisasi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) yang dinilai telah merendahkan wibawa aparat negara. Ia menyoroti insiden pembakaran mobil dinas kepolisian oleh anggota GRIB di Depok, Jawa Barat, sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Menurut Gatot, polisi adalah alat negara yang bertugas menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat; oleh karena itu, tindakan tersebut merupakan ancaman serius terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gatot juga membantah keras tudingan dari Ketua Umum GRIB, Rosario de Marshall alias Hercules, yang menyebut Letjen TNI (Purn) Sutiyoso alias Bang Yos pernah menyuarakan upaya kudeta. Ia menegaskan bahwa tudingan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar dan menilai Hercules sebagai preman yang hanya memakai seragam ormas. Pernyataan ini menunjukkan sikap tegas Gatot dalam membela kehormatan sesama purnawirawan TNI dan menjaga integritas institusi militer.
Sebagai purnawirawan, Gatot menekankan pentingnya menjaga wibawa negara dan tidak membiarkan kelompok manapun merendahkan aparat negara. Ia mengingatkan bahwa premanisme tidak boleh dibiarkan menginjak-injak aparat negara, dan jika dibiarkan, ini akan menjadi ancaman nyata bagi negara. Sikap tegas seperti ini mencerminkan semangat purnawirawan TNI yang tetap berkomitmen untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan negara, meskipun telah pensiun dari dinas aktif.
Pernyataan Gatot ini menjadi contoh nyata bahwa purnawirawan TNI tidak hanya berhenti mengabdi setelah pensiun, tetapi terus berperan aktif dalam menjaga dan membela negara dari segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Semangat dan dedikasi mereka tetap menjadi teladan bagi generasi penerus dalam mencintai dan menjaga keutuhan NKRI.



