Suara Bersama

Negosiasi Dagang RI-AS: 10 Poin Kesepakatan Strategis, Ini Rinciannya!

suarabersama.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat dalam menghadapi kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat (AS). Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertatap muka langsung dengan perwakilan US Trade Representative (USTR) dan Department of Commerce di Washington DC, menghasilkan sejumlah kesepakatan penting.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan dari AS, Airlangga menyebutkan bahwa proses negosiasi berlangsung dalam suasana konstruktif dan produktif. Hasil awal dari perundingan ini akan dirinci lebih lanjut dalam 60 hari ke depan melalui penyusunan peta jalan kerja sama perdagangan yang menyeluruh.

Berikut ini 10 poin penting hasil negosiasi awal antara Indonesia dan AS:

  1. Komitmen Impor Energi dari AS
    Indonesia akan meningkatkan pembelian LNG dan minyak mentah asal AS sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan neraca dagang bilateral.

  2. Perluasan Impor Agrikultur Amerika
    Pemerintah Indonesia membuka peluang lebih besar bagi ekspor gandum dan hortikultura AS masuk ke pasar domestik.

  3. Kemudahan Investasi bagi Perusahaan AS
    Indonesia menjanjikan berbagai kemudahan perizinan serta insentif untuk mendorong investasi perusahaan Amerika di berbagai sektor strategis.

  4. Kerja Sama Mineral Kritis
    Indonesia menawarkan kolaborasi dalam pengembangan dan hilirisasi critical minerals yang akan berperan dalam rantai pasok global berkelanjutan.

  5. Kemitraan Digital & SDM
    Penguatan sektor pendidikan, riset, teknologi, dan ekonomi digital menjadi salah satu prioritas bersama, termasuk pengembangan talenta bidang sains dan rekayasa.

  6. Peninjauan Tarif Ekspor RI
    RI meminta evaluasi atas tarif tinggi terhadap produk tekstil, furnitur, udang, dan alas kaki yang saat ini mencapai hingga 47%, agar lebih kompetitif secara global.

  7. Penyusunan Roadmap dalam 60 Hari
    Kedua belah pihak sepakat menyusun kerangka kerja sama perdagangan dan investasi dalam waktu dua bulan ke depan.

  8. Pembahasan Ulang Skema TKDN
    Pemerintah tengah mengubah pendekatan TKDN menjadi berbasis insentif, sesuai masukan AS, guna tetap mendukung industri lokal namun tetap menarik bagi investor asing.

  9. Paket Deregulasi untuk Industri Terdampak
    Indonesia tengah merancang paket deregulasi untuk mendukung sektor-sektor seperti perikanan dan industri padat karya yang terkena dampak langsung dari kenaikan tarif.

  10. Diversifikasi Tujuan Ekspor
    Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar AS (yang saat ini menyerap sekitar 10% ekspor RI), pemerintah mulai membidik pasar baru seperti Meksiko, Eropa, Inggris, dan ASEAN.

Negosiasi ini menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas perdagangan dan membuka peluang kerja sama baru yang lebih inklusif. Pemerintah optimis kesepakatan ini dapat membawa dampak positif bagi pelaku usaha dan perekonomian nasional ke depan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + nineteen =