Suara Bersama

Perang Dagang AS-China Ancam Rantai Logistik Global, Apindo: Indonesia Harus Waspada

Jakarta, Suarabersama.com – Para pengusaha mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait perang dagang yang tengah berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua negara saling mengenakan tarif impor yang lebih tinggi, yang berdampak pada ketidakpastian dalam alur perdagangan global. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperingatkan bahwa jika perang dagang ini terus berlanjut, dampak jangka panjangnya bisa mengganggu alur logistik dan ketersediaan kontainer di pasar internasional.

“Perdagangan China dengan Amerika itu kan cukup besar. Yang kita khawatir adalah mengganggu logistik sehingga keseimbangan ketersediaan kontainer akan terganggu. Misalnya China tidak ekspor ke Amerika, otomatis di Amerika akan kosong kontainer dan ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan kontainer secara global,” ungkap Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo, Adhi Lukman, dalam keterangan yang diterbitkan pada Rabu (16/4/2025).

Adhi Lukman turut menyoroti bahwa situasi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Ia mengingatkan kembali pada masa pandemi COVID-19, di mana distribusi logistik global terganggu dan ketersediaan kontainer menjadi tidak merata, yang kemudian berdampak signifikan terhadap biaya pengiriman barang.

“Nah ini pernah kejadian pada saat COVID-19, di mana pada saat COVID-19 dulu beberapa kontainer terhambat di satu negara sehingga negara lain akan kekosongan. Itu akan menyebabkan waktu itu biaya logistik naik luar biasa,” jelasnya.

Tak hanya berdampak pada logistik dan ketersediaan kontainer, kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat juga diperkirakan akan menyebabkan penumpukan produk di China. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri, karena Indonesia dikhawatirkan akan menjadi salah satu negara tujuan pelimpahan ekspor dari China.

“Kalau dari China tidak bisa ekspor ke Amerika, otomatis produksi mereka akan menumpuk selalu. Dan kita khawatir akan meluber atau merembes masuk ke negara-negara tujuan lain termasuk ke Indonesia. Oleh sebab itu kita harus waspada,” jelas dia.

Sebagai catatan, tensi perang dagang antara AS dan China terus meningkat. Terbaru, China merespons langkah AS dengan mengenakan tarif impor sebesar 125% terhadap berbagai barang dari Amerika. Sebelumnya, AS telah menetapkan tarif hingga 145% untuk seluruh produk asal China.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − 11 =