Suara Bersama

Cadangan Devisa Naik, Tetap Kuat di Tengah Tekanan Global

Jakarta, Suarabersama – Cadangan devisa Indonesia per akhir Maret tercatat sebesar USD 157,1 miliar, naik dari USD 154,5 miliar pada bulan sebelumnya.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, memperkirakan cadangan devisa akan tetap solid dalam beberapa bulan ke depan, didukung oleh surplus perdagangan dari komoditas seperti batu bara, CPO, dan logam dasar seperti nikel, tembaga, emas, dan timah.

Namun, Andry mengingatkan potensi tekanan eksternal masih tinggi akibat ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok serta kebijakan tarif yang berubah-ubah. Ia juga mencatat risiko capital outflow bisa meningkat jika pasar global kembali ke mode risk-off.

“Selama tidak ada gangguan besar secara global, kami memperkirakan cadangan devisa akan berada di kisaran USD 155–160 miliar hingga akhir 2025,” ujarnya.

Bank Indonesia menyatakan peningkatan cadangan devisa didorong oleh penerimaan pajak, jasa, dan penarikan utang luar negeri. BI juga menegaskan cadangan saat ini cukup untuk membiayai impor barang dan jasa selama 6,7 bulan serta pembayaran utang luar negeri selama 6,5 bulan—jauh di atas standar internasional yang hanya tiga bulan.

Dengan posisi tersebut, Indonesia dinilai memiliki ketahanan eksternal yang kuat dan ruang lebih besar untuk menghadapi tekanan global, termasuk gejolak pasar dan arus keluar modal.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen + 7 =