Jakarta, Suarabersama – Pakar hukum Henry Indraguna mengungkapkan bahwa gerakan “Indonesia Gelap” yang muncul di beberapa daerah dipicu oleh berbagai faktor, termasuk masalah ekonomi dan kebebasan berbicara yang dibatasi.
“Masalah ekonomi, seperti naiknya harga barang dan terbatasnya lapangan pekerjaan, menyebabkan banyak pengangguran,” ujar Henry. Ia juga menyoroti kesenjangan antara kaya dan miskin yang semakin lebar, yang membuat masyarakat merasa tertekan.
Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah juga menjadi sorotan, karena dinilai merugikan masyarakat kelas bawah dengan daya beli yang semakin menurun. “Ini menambah beban hidup rakyat,” tambah Henry.
Henry juga menyebutkan bahwa penegakan hukum yang adil masih menjadi masalah besar, terutama dalam memberantas korupsi. Menurutnya, banyak rakyat yang belum merasakan kehidupan yang layak dan adil setelah 79 tahun merdeka.
Ia menambahkan bahwa meskipun pemerintah telah berusaha, perbedaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat membuat apa yang dilakukan pemerintah belum dianggap cukup berpihak kepada rakyat.