Suara Bersama

DeepSeek, AI Asal China yang Mengguncang Pasar Saham Dunia

suarabersama.com – Pasar saham Amerika Serikat menghadapi tekanan besar pada Senin (27/1) akibat peluncuran Artificial Intelligence (AI) dari China bernama DeepSeek. Saham perusahaan teknologi besar, termasuk Nvidia Corporation, mengalami penurunan signifikan hingga 17 persen, menjatuhkan nilai kapitalisasi pasarnya sebesar USD 589 miliar (sekitar Rp 9.494 triliun). Angka ini menjadi rekor penurunan terbesar sejak pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Dampak Global pada Saham Teknologi

Menurut laporan Bloomberg, indeks S&P 500 turun 1,5 persen, sementara Nasdaq 100 merosot hampir 3 persen pada hari yang sama. Penurunan ini bukan hanya berdampak pada perusahaan teknologi Amerika, tetapi juga mengguncang saham perusahaan teknologi global lainnya.

  • Saham Advantest Corp. dari Jepang anjlok hingga 11 persen.
  • Disco Corp., produsen peralatan chip, turun 9,5 persen.
  • SoftBank Group Corp. kehilangan 6,7 persen nilainya setelah sebelumnya mencatat tren positif berkat investasi di sektor AI.

Ryoutarou Sawada, analis dari Laboratorium Intelijen Tokai Tokyo, menyatakan bahwa biaya pembuatan AI seperti DeepSeek menjadi sentimen negatif bagi perusahaan teknologi. “Penurunan biaya semikonduktor yang mendukung pengembangan AI generatif adalah kabar buruk bagi pembuat peralatan chip,” katanya.

Teknologi Inovatif dan Biaya Produksi Rendah

DeepSeek menjadi sorotan karena berhasil menciptakan model AI generatif dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya. Startup asal China ini menggunakan pendekatan inovatif yang memungkinkan penghematan daya komputasi.

DeepSeek memanfaatkan chip Nvidia H800, versi terbatas dari H100 yang dirancang untuk pasar China dengan spesifikasi lebih rendah akibat regulasi ekspor. Kecepatan transfer data antar chip H800 hanya 300 GBps, separuh dari H100 yang mencapai 600 GBps.

Untuk mengatasi keterbatasan hardware, DeepSeek menggunakan metode Low-Rank Key-Value (KV) Joint Compression. Teknik ini mengompresi key-value vectors melalui matriks down-projection, sehingga:

  1. Mengurangi kebutuhan memori.
  2. Mempercepat proses inferensi.
  3. Memotong biaya operasional karena spesifikasi hardware yang lebih rendah sudah mencukupi.

Perang AI dan Tekanan Geopolitik

Peluncuran DeepSeek terjadi di tengah kebijakan Amerika Serikat yang membatasi penjualan chip canggih ke China. Langkah ini bertujuan untuk menghambat pertumbuhan perusahaan teknologi China yang dianggap mampu mengungguli perusahaan asal AS dalam pengembangan AI.

Namun, startup China seperti DeepSeek justru memanfaatkan situasi ini untuk mengeksplorasi pendekatan teknologi baru yang lebih efisien dan hemat biaya. Dengan potensi besar untuk bersaing dengan OpenAI, DeepSeek telah mengguncang pasar teknologi global sekaligus memicu kekhawatiran di kalangan investor dan pelaku industri.

Inovasi yang dihadirkan DeepSeek tidak hanya menjadi ancaman bagi dominasi perusahaan teknologi Barat, tetapi juga menciptakan dinamika baru dalam persaingan global di sektor AI.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven − 1 =