Jakarta, Suarbersama.com – Permasalahan narkoba menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa, terutama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Sebagai respons, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadikan pencegahan dan pemberantasan narkoba sebagai salah satu program prioritas nasional ke-6.
Dalam konferensi pers bertajuk “Perkuat Kolaborasi, Wujudkan Indonesia Bersinar”, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal, Anna Setiyawati, di kantor BNN Kendal, Selasa 31 Desember 2024, menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam memerangi narkoba. Acara tersebut dihadiri berbagai instansi terkait, seperti Polres Kendal, Kesbangpol, Dinas Pendidikan, dan Forum Wartawan Kendal.
“Permasalahan narkoba juga menjadi isu strategis dalam Asta Cita poin ke-7 Presiden Prabowo, yaitu memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, termasuk pemberantasan narkoba, judi, dan penyelundupan,” ungkap Anna.
Anna juga menjelaskan lima kebijakan strategis yang ditetapkan Kepala BNN RI Komjen Polisi Dr. Marthinus Hukom, meliputi penguatan kolaborasi, intelijen, wilayah perbatasan, kerja sama lintas negara, serta kampanye tematik dan ikonik. “Kebijakan ini menjadi landasan utama untuk memastikan upaya pemberantasan narkoba lebih efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.
BNN Kendal juga memaparkan capaian selama 2024. “BNN Kendal telah menandatangani 99 perjanjian kerja sama dengan anggaran terealisasi sebesar 99,97 persen,” ujarnya. BNN juga telah melaksanakan berbagai program edukasi, seperti:
- 144 kali sosialisasi tatap muka dengan 20.133 peserta.
- Program Caraka sebanyak 9 kali dengan 912 peserta.
- Program Berseminar di 70 sekolah, melibatkan 14.080 peserta.
- Program Seruling Mas sebanyak 66 kali menjangkau 5.052 orang.
- Safari Religi 33 kali dengan 3.438 peserta.
Anna Setiyawati menutup dengan harapan agar sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terus diperkuat demi tercapainya Indonesia Bersinar Indonesia Bersih dari Narkoba.
(HP)