Suara Bersama

Prabowo dukung sinergi ekonomi lewat “Indonesia-Brazil Business Forum”

Jakarta, Suarabersama.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mendorong terjalinnya sinergi ekonomi antara Indonesia dan Brasil dalam forum bisnis Indonesia-Brazil Business Forum yang digelar di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, pada Minggu (17/11) waktu setempat. Forum ini menjadi ajang bagi pelaku usaha kedua negara untuk mengeksplorasi peluang kerja sama di sektor energi, industri, dan kemaritiman.

Dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, Presiden Prabowo menyampaikan optimismenya terhadap potensi sinergi antara Indonesia dan Brasil. Menurutnya, kedua negara memiliki kesamaan sebagai negara berpopulasi besar dengan sumber daya alam yang melimpah.

“Indonesia dan Brasil adalah negara besar dengan populasi yang besar pula. Brasil sudah maju dalam industrinya, sementara Indonesia sedang berusaha menyusul melalui industrialisasi. Saya yakin, kita bisa menciptakan sinergi yang baik dan hubungan yang saling menguntungkan,” ujar Prabowo.

Presiden Prabowo juga menggarisbawahi dukungan Indonesia terhadap Brasil sebagai anggota kunci BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa). Ia mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjadi anggota BRICS sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi nasional.

Presiden Prabowo menyatakan minatnya untuk mempelajari program ketahanan pangan Brasil yang telah terbukti sukses. Indonesia berencana menerapkan program pemberian makanan gratis untuk anak-anak sebagai prioritas pemerintahan.

“Saya juga ingin belajar dari program Brasil yang telah sukses, dan saya telah meminta tim saya untuk mengatur kerja sama lebih lanjut dengan Duta Besar Brasil di Indonesia,” tambah Presiden.

Dalam sektor energi, Prabowo menyoroti potensi besar kerja sama dengan Brasil, terutama dalam pengembangan biofuel dan energi terbarukan. Indonesia menargetkan peningkatan penggunaan biodiesel hingga 50% pada 2025, dengan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utama.

Di sektor kemaritiman, Prabowo menyebutkan bahwa Indonesia memiliki cadangan perikanan terbesar kedua atau ketiga di dunia, namun masih kekurangan 40.000 kapal penangkap ikan berkapasitas 150-300 GT. Presiden mengundang pelaku usaha Brasil untuk berinvestasi di sektor ini guna mendukung program hilirisasi sumber daya alam Indonesia.

“Kami bertekad menciptakan lingkungan bisnis yang positif,” tutup Prabowo, menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Forum ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Brasil, serta membuka peluang investasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × one =