Suara Bersama

9 ABK WNI Terlantar di Kapal Falcon Mozambik, Pemerintah Siapkan Pemulangan

Jakarta,- Sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) dilaporkan terlantar di atas kapal tanker gas bernama Falcon yang berada di perairan sekitar Pelabuhan Beira, Mozambik, sejak Oktober 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar RI untuk Mozambik, Kartika Candra Negara, yang menyebut bahwa para ABK telah lama tidak menerima gaji dari perusahaan kapal.

“Kami telah mendampingi para ABK ini sejak bulan Januari lalu,” ujar Dubes Kartika dalam konferensi pers, Selasa, 16 September 2025.

Menurut Dubes Kartika, pihak KBRI Maputo bekerja sama dengan KJRI Dubai, KBRI Roma, dan KBRI London, serta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perhubungan RI, telah menekan pemilik kapal agar memenuhi hak-hak para ABK.

“Akhirnya hak-hak dari ABK WNI dibayarkan selama bulan Oktober, November, Desember, 3 bulan. Tapi sejak Januari belum dibayarkan,” imbuhnya.

Hingga saat ini, kesembilan ABK masih berada di atas kapal karena prosedur hukum maritim internasional tidak membolehkan kapal ditinggalkan dalam keadaan kosong.

“Dan sampai saat ini mereka masih berada di atas kapal. Sesuai dengan ketentuan hukum maritim internasional kapal tidak boleh dibiarkan kosong. Oleh karena itu, proses disembarkasi ABK Indonesia di atas kapal harus didahului oleh sign-on oleh pengiriman kru pengganti,” jelas Dubes Kartika.

Rencana pemulangan sedang disiapkan oleh pemerintah, termasuk pengaturan logistik dan rute penerbangan yang memungkinkan.

“Mereka akan menyerahkan kapal di atas kapal tersebut sehingga kru Indonesia bisa mendarat ke lapuhan. Saat ini kami sedang mempersiapkan proses kepulangan mereka mulai dari fasilitasi logistik hingga rencana pemulangan melalui beberapa skenario jalur penerbangan apakah Addis Ababa, apakah Johannesburg atau lewat Maputo,” tambahnya.

Dubes Kartika juga menyebut telah bertemu langsung dengan pemilik kapal, Frederico Careri, yang datang dari Roma untuk memastikan proses pergantian kru berjalan lancar.

“Untuk update, terakhir saya kemarin telah bertemu dengan pemilih kapal Frederico Careri yang terbang dari Roma untuk proses disembarkasi ini,” katanya.

Careri menyatakan bahwa sebanyak 12 kru pengganti dari India dan Bangladesh telah disiapkan dan direncanakan akan sign-on pada Rabu 17 September atau Kamis 18 September 2025.

“Mudah-mudahan mereka segera bisa sign-on dan sampai ke Mabutu untuk menggantikan teman-teman kita yang di atas kapal. Saya pagi ini juga berkomunikasi dengan beberapa ABK kita di atas kapal gas Falcon disampaikan bahwa mereka semua dalam keadaan cukup sehat secara fisik,” kata Dubes Kartika.

Meski kondisi fisik sebagian besar ABK cukup baik, Dubes Kartika menyebut ada satu orang yang sedang sakit karena tekanan mental yang dialami selama berbulan-bulan di atas kapal.

“Namun Dubes Kartika menyebutkan ada satu orang yang agak sakit tapi memang tekanan selama berada di atas kapal dan memikirkan keluarga di kampung halaman memang tidak bisa dibilang ringan,” tuturnya.

Dubes Kartika pun meminta dukungan doa dari masyarakat Indonesia agar proses pemulangan berjalan lancar.

“Oleh karena itu, mohon doa dari masyarakat Indonesia agar proses disembarkasi dan kepulangan para ABK WNI ini dapat berjalan lancar sehingga mereka bisa segera bertemu dengan keluarganya. Nanti kalau mereka sudah pulang baru kita bicara masalah penagih gaji mereka yang belum dibayar melalui jalur hukum,” pungkasnya. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten − eight =