Jakarta, Suarabersama.com– CEO Badan Penanaman Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa sebanyak 844 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah resmi bergabung dengan lembaga tersebut.
“Sejak 21 Maret, seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini sudah resmi menjadi bagian dari Danantara Indonesia,” kata Rosan dalam acara Townhall Danantara yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, pada Senin (28/4).
Menurut Rosan, pembentukan Danantara merupakan implementasi dari Pasal 33 UUD 1945 yang menekankan bahwa sistem ekonomi Indonesia dibangun berdasarkan asas kekeluargaan. Ia menambahkan bahwa walaupun mekanisme pasar tetap dihargai, negara tetap memiliki wewenang untuk melakukan intervensi apabila pasar tidak berjalan semestinya.
“Oleh sebab itu kehadiran Danantara adalah sebuah bentuk konkret kehadiran pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya,” ujarnya.
Lembaga Danantara secara resmi berdiri pada 24 Februari 2025. Badan ini dirancang untuk mengelola aset yang nilainya mencapai US$980 miliar atau sekitar Rp15.978 triliun.
Lebih lanjut, Rosan menyatakan bahwa pemerintah telah berhasil memperoleh investasi sebesar US$4 miliar atau setara Rp67 triliun dari Qatar.
Investasi tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Danantara dan Qatar melalui Qatar Investment Authority (QIA). Kesepakatan ini telah dikonfirmasi oleh Rosan dalam unggahan video terbaru di media sosial bersama Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
“Pak Anin, saya dikasih tahu sama KBRI ini kambing yang paling enak di sini, apalagi makannya baru dapat investasi US$4 miliar, tambah nikmat kita makannya,” ujar Rosan dalam video di akun instagramnya @Rosanroeslani yang diunggah pada Kamis (17/4).



