Suara Bersama

520 Personel Dikerahkan, Tim SAR Temukan 8 Jasad di Lokasi Longsor Cilacap

Cilacap, Suarabersama – Upaya pencarian korban bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali menunjukkan perkembangan signifikan pada hari ketiga operasi. Tim gabungan SAR yang bekerja tanpa henti sejak kejadian pertama kali dilaporkan akhirnya menemukan delapan jasad tambahan di area terdampak. Temuan ini menambah jumlah korban meninggal menjadi sebelas orang, sementara proses identifikasi dan pencarian lanjutan terus dilakukan karena dikhawatirkan masih ada warga yang tertimbun.

Kepala tim informasi penanganan bencana nasional menjelaskan bahwa sebagian besar jasad ditemukan dalam kondisi utuh, meski ada juga potongan tubuh yang kemudian dipastikan milik salah satu korban. Kontur tanah yang labil serta kedalaman material longsor, yang mencapai antara dua hingga delapan meter, menjadi tantangan utama bagi petugas di lapangan. Meski demikian, para personel tetap melanjutkan operasi dengan kehati-hatian tinggi untuk menghindari longsor susulan.

Lebih dari lima ratus personel gabungan diterjunkan setiap hari, terdiri dari berbagai unsur mulai dari SAR, TNI, Polri, relawan, hingga warga sekitar. Belasan alat berat termasuk eskavator dikerahkan untuk mempercepat pembukaan jalur dan pengangkatan material tebal yang menimbun permukiman. Selain itu, anjing pelacak yang terlatih khusus dalam pencarian korban bencana juga dilibatkan untuk menelusuri titik-titik yang sulit dijangkau alat berat.

Cuaca yang tidak menentu serta medan yang curam membuat pekerjaan berlangsung lebih lambat dari perkiraan awal. Namun tim SAR menegaskan bahwa operasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh warga yang dilaporkan hilang berhasil ditemukan. Area terdampak kini dipenuhi tenda, posko medis, serta jalur evakuasi yang didirikan untuk memfasilitasi proses identifikasi dan penanganan lanjutan.

Hingga saat ini, keluarga korban masih menunggu di posko dengan harapan informasi terbaru bisa segera didapatkan. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan dukungan psikologis dan kebutuhan dasar bagi para penyintas maupun keluarga yang terdampak. Sementara itu, tim penilai risiko bencana mulai melakukan pemetaan tambahan untuk memastikan keamanan wilayah sekitar, sekaligus memberikan rekomendasi pencegahan terhadap potensi longsor susulan di masa depan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 + 5 =