Suara Bersama

500 Ribu Orang Akan Ditukar Jepang-India, Publik Khawatir soal Dampak Imigrasi

Jakarta, Suarabersama.com – Jepang dan India sepakat melakukan pertukaran sumber daya manusia besar-besaran dalam lima tahun ke depan. Dalam KTT Tahunan Jepang-India 2025 di Tokyo pada 29–30 Agustus lalu, kedua perdana menteri menargetkan lebih dari 500.00 0 orang akan terlibat dalam program dua arah, termasuk 50.000 tenaga terampil India yang akan bekerja di Jepang.

Kesepakatan ini dituangkan dalam Action Plan lintas pemerintah, industri, dan akademisi, dengan fokus memperkuat kerja sama tenaga kerja di bidang teknologi, kesehatan, dan layanan publik. Langkah ini dipandang sebagai strategi penting Jepang dalam menghadapi krisis demografi, sementara bagi India menjadi peluang memperkuat posisi sebagai mitra strategis.

Jepang menghadapi penurunan populasi drastis. Data resmi mencatat tingkat fertilitas jatuh ke rekor terendah 1,15 pada 2024 dengan kelahiran kurang dari 721 ribu bayi. Akibatnya, jumlah penduduk menyusut hampir 1 juta orang dalam setahun. Kekurangan tenaga kerja kini terasa di berbagai sektor, dari pabrik, rumah sakit, hingga layanan publik.

Meski dianggap solusi mendesak, rencana masuknya lebih banyak pekerja asing memicu pro dan kontra di Jepang. Sebagian warga mendukung kebijakan ini, namun ada pula yang khawatir akan dampak sosial dan budaya. Pengalaman masa lalu dengan imigran Brasil dan Peru yang sulit berintegrasi, serta insiden kecil yang viral di media sosial, menambah keraguan publik.

Kebijakan ini sekaligus menandai perubahan besar Jepang yang selama ini dikenal berhati-hati terhadap imigrasi.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × 4 =