Jakarta, Suarabersama.com – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Pahala Nugraha Mansury, mengungkapkan sejumlah isu penting yang akan menjadi fokus diskusi dalam Indonesia-Africa Forum (AIF) ke-2. Acara yang akan berlangsung di Bali pada 1-3 September 2024 ini bertujuan memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan negara-negara Afrika, terutama dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam kedua kawasan.
Menurut Pahala, negara-negara Afrika memiliki cadangan energi dan mineral yang signifikan, termasuk 10% cadangan minyak dunia, 8% cadangan gas, serta mineral kritis seperti kobalt, mangan, dan grafit. Potensi ini menjadikan Afrika mitra penting bagi Indonesia dalam beberapa sektor utama, seperti energi, mineral, dan kesehatan.
AIF ke-2 akan memfokuskan diskusi pada empat isu prioritas: ketahanan pangan, energi, kesehatan, dan mineral. Di sektor ketahanan pangan, Indonesia dan Afrika memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama dalam perdagangan pangan dan pengembangan biofuels. Dalam ketahanan energi, kedua pihak dapat saling memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan berkolaborasi dalam energi terbarukan.
Pahala juga menekankan pentingnya kerja sama di sektor kesehatan, mengingat kebutuhan tinggi akan obat, vaksin, dan alat kesehatan di kedua kawasan. Potensi perdagangan serta pengembangan bersama di bidang kesehatan menjadi agenda utama dalam forum ini. Selain itu, isu ketahanan mineral menawarkan peluang untuk membangun rantai pasokan komponen dan baterai untuk kendaraan listrik, yang menjadi semakin relevan di era transisi energi.
Forum ini diharapkan menghasilkan kesepakatan antara pemerintah dan pelaku bisnis, serta merumuskan grand design kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Afrika untuk periode 2024-2029. Dengan mengusung tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063”, AIF ke-2 diharapkan mampu menciptakan peluang kerja sama bernilai miliaran dolar, yang akan mempererat hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
(HP)
