Jakarta – Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah menembak jatuh 251 pesawat nirawak (drone) Ukraina sepanjang Minggu (5/10) malam waktu setempat, dalam salah satu serangan balasan terbesar yang dilakukan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Melalui pernyataan di kanal Telegram resminya, kementerian menyebut bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil mencegat dan menghancurkan ratusan drone bersayap yang diluncurkan oleh Ukraina. Dari jumlah tersebut, 40 drone ditembak jatuh di atas Semenanjung Krimea, wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014, sementara 62 lainnya dihancurkan di atas Laut Hitam.
Puluhan drone lain dilaporkan jatuh di wilayah Kursk, Belgorod, dan sejumlah daerah perbatasan lainnya. Belum ada laporan independen yang dapat memverifikasi klaim Rusia tersebut, sementara pihak Ukraina sejauh ini belum memberikan komentar resmi.
Konflik antara kedua negara masih berlangsung intens, dengan serangan udara dan rudal Rusia yang terus menargetkan jaringan energi dan infrastruktur vital Ukraina. Sebagai respons, Ukraina juga semakin sering melancarkan serangan balasan terhadap kilang minyak dan fasilitas energi Rusia, menandai eskalasi baru dalam perang yang memasuki tahun keempat sejak invasi besar-besaran pada Februari 2022.
(HP)